POJOKberita.ID – http://Anggota Komisi II DPRD Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Ronal Bolota menyoroti Kelangkaan gas LPG 3 Kg di Wilayah Bolmong utara. Anggota dewan dari partai Perindo ini mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) agar segera mencari letak permasalahannya.
Kondisi ini menyebabkan harga di pasaran melonjak hingga mencapai Rp. 50.000 sampai dengan Rp.30,000 per tabung, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
“ Dinas terkait harus tegas! Jangan biarkan pangkalan-pangkalan yang kurang ajar ini terus merugikan masyarakat kecil. Lakukan penyisiran dan tindak tegas jika ditemukan pelanggaran,” ujar Ronal, Selasa (14/01/25).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dugaan ini mengarah pada pelanggaran serius terhadap Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG. Regulasi ini secara tegas menyebutkan bahwa LPG subsidi hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan usaha mikro, bukan untuk dijual kembali dalam jumlah besar kepada pihak pengecer. Selain itu, praktik penjualan di atas HET juga melanggar ketentuan yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007.
Ronal mendesak pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk segera mengambil langkah tegas.
“Pemkab harus bertindak cepat. Lakukan inspeksi mendadak ke pangkalan-pangkalan yang dicurigai. Jika ditemukan pelanggaran, cabut izinnya. Jangan biarkan masyarakat menjadi korban dari ulah segelintir pihak yang tamak,” tegasnya.
Ronal Bolota, juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan setiap penyimpangan yang mereka temui.
“Jika ada pangkalan yang menjual gas di atas HET atau melakukan penimbunan, jangan ragu untuk melapor ke Disperindag atau Pertamina Call Center 135,” Imbau Ronal Bolota anggota Komisi II DPRD Bolmut.
Editor : @mor Doank