POJOKberita.ID – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Meidi Pontoh, anggota DPRD Bolmut, mendesak pihak kepolisian untuk turun tangan menyikapi kelangkaan gas LPG 3 kg yang terus meresahkan masyarakat.
Ia menilai, perlu tindakan tegas untuk menertibkan pangkalan-pangkalan yang diduga bermain curang dengan menjual gas subsidi ke pengecer dalam jumlah besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Polisi harus tegas! Jangan biarkan pangkalan-pangkalan yang kurang ajar ini terus merugikan masyarakat kecil. Lakukan penyisiran dan tindak tegas jika ditemukan pelanggaran,” ujar Meidi, Sabtu (11/01/25).
Meidi menambahkan, kelangkaan gas ini bukan hanya soal distribusi yang tidak tepat sasaran, tapi juga menunjukkan lemahnya pengawasan dari instansi terkait. Akibatnya, masyarakat kecil harus membeli gas dengan harga yang melonjak hingga Rp 50 ribu per tabung di tingkat pengecer.
Menurutnya, tindakan tegas dari polisi diperlukan untuk memberikan efek jera kepada para pelaku yang hanya mencari keuntungan di atas penderitaan rakyat.
“Ini soal kebutuhan dasar masyarakat. Jangan main-main! Kalau ada pangkalan yang terbukti curang, tutup saja izinnya. Kita butuh langkah nyata, bukan janji kosong,” tegasnya.
Meidi juga mengimbau pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan Pertamina agar distribusi LPG di Bolmut bisa diawasi lebih ketat. Selain itu, ia meminta masyarakat untuk melaporkan jika menemukan adanya indikasi kecurangan di lapangan.
“Sampaikan laporan ke pihak berwenang. Jangan takut! Ini hak kita sebagai warga negara yang berhak mendapatkan subsidi sesuai peruntukannya,” pungkas Meidi.
Kelangkaan gas LPG 3 kg di Bolmut kini menjadi persoalan yang mendesak untuk segera diselesaikan. Publik pun menanti langkah konkret dari aparat penegak hukum dan pemerintah daerah dalam menindak tegas pihak-pihak yang bermain curang, agar kelangkaan ini tidak terus menjadi momok bagi masyarakat kecil.(**)
Post Views: 74