POJOKberita.id, POHUWATO,-Rapat Koordinasi Daerah tahun 2022 Dinas BNPB Se-provinsi Gorontalo berlangsung selama dua hari dengan tema “Kebijakan Penanggulangan Bencana Dalam Program Prioritas Pembangunan” di aula Marina Beach Resort (MBR).Kamis 10 Februari 2022.
Kegiatan ini di hadiri oleh Sekda Provinsi Gorontalo yang di wakili oleh Misranda Nalole staf ahli ekonomi dan pembangunan bersama Mohamad Najamuddin Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo,Direktur PPF BNPB Nasional, Kalak BPBD Provinsi Gorontalo yang juga di ikuti oleh pengurus BPBD se-provinsi Gorontalo.
Direktur PPF BNPB Harapan Ali Bernadus menyampaikan ini berbicara tentang cara yang strategis untuk bisa mengevaluasi kembali ketertinggalan kita dalam metode besar apalagi dalam pengadaan anggaran.
“Sebenarnya kalau mau komplit menajemen bencana ada 3 hal yang perlu di perhatikan yang pertama pra saat bencana atau di katana dokumen index resiko Bencana ini bisa di lakukan sebagi referensi kita terus.kedua ada juga tanggap darurat itu seperti menyelamatkan orang,mengungsi mencari dsb kan harus di persiapkan SDM nya itu harus di cari solusinya kerja mereka ada namanya fase pemulihan.terakhir itu anggaran karena itu adalah jantung dari semua program. maksudnya dari ketiga poin ini ketika sebelum terjadi apa saja harus di dahului dengan proposal” ungkapnya.
Sementara itu Kalak BPBD Rusli W. Nusi Provinsi Gorontalo Rusli Nusi juga menambahkan ini merupakan suatu upaya BPBD Provinsi untuk mencegah atau mengurangi tanggapan dari semua elemen Karana sudah 2 tahun ini kita terkesan tidak solid.
“Selam dua hari ini kami akan memberikan kesadaran kepada seluruh BNPB untuk bisa mengajak kepada seluruh masyarakat dan instansi terkait karena mereka merupakan sala satu mitra kita nanti dalam upaya-upaya kita dalam menghadapi bencana alam atau yang non alam agar semuanya bisa solid.”jelasnya
Ia juga berharap agar seluruh BPBD se-provinsi untuk bisa membangun sebua jaringan untuk semua masyarakat dan lembaga dengan menggunakan sumber daya yang di miliki jikalau turun maka perlu di tingkatkan.
“Tindak lanjut dari pada Rakorda ini untuk mempersiapkan seluruh tim baik itu dokumen-dokumen tindak lanjutnya kita akan mempersiapkan logistik dan kesiapan agar dalam menghadapi bencana itu kita lebih siap.” Tegasnya
Selain itu ia juga menambahkan “mungkin ini tidak banyak terpikirkan oleh instansi lain yakni mitigasi upaya-upaya untuk mengurangi resiko bencana untuk bisa di kaji sesuai situasi dan kondisi di wilayah masing-masing contoh Pohuwato dengan wilayah pesisir pantai yang terpanjang maka perlu di lakukan mitigasi vegetatif dengan menanam pohon di pinggir pantai untuk mencegah bencana yang tidak bisa kita prediksikan kapan itu terjadi” tutup Ruslim.
Penulis : (Isjan/PB).