POJOKberita.id, POHUWATO,–Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Provinsi Gorontalo meminta agar Kapolda yang ada di wilayahnya, Irjen Pol Helmy Santika, menunda pelaksanaan operasi zebra otanaha tahun 2022.
Menurut Ketua Bidang Hikmah dan Kebijakan Politik DPD IMM Provinsi Gorontalo, Hamdi, S.H, bahwa penundaan itu tidak lain adalah untuk menghargai tragedi kemanusiaan yang terjadi di stadion Kanjuruan Malang, Jawa Timur.
“Ada ratusan nyawa hilang akibat ulah oknum-oknum yang selalu mengaku terdepan sebagai pelindung rakyat,” katanya.
IMM kata dia, tidak hendak menjustifikasi siapa yang harus bertanggung jawab atas tragedi itu, namun yang pasti kejadian tersebut adalah duka bagi seluruh rakyat indonesia.
Tidak hanya itu, di tempat tragedi kemanusiaan tersebut kata Hamdi, juga nampak jelas para aparat keamanan yang gagal melindungi rakyatnya sendiri. Sehingga lanjutnya, kegagalan itu seharusnya dijadikan bahan introspeksi diri.
“Tidak masalah melaksanakan operasi zebra otanaha itu saat ini, dan tidak melanggar konstitusi juga jika jadwal operasi itu diganti dengan kegiatan yang menggambarkan bentuk duka cita,” ucapnya.
Lanjutnya, akibat tragedi kemanusiaan itu juga ada ratusan nyawa dan kepercayaan terhadap aparat keamanan yang hilang dan tidak akan kembali.
“Bagaimana mungkin rakyat akan patuh terhadap konstitusi sedangkan mereka melihat dan mendengar orang yang lebih buruk dari meraka berusaha menasehatinya. Kami khawatir operasi zebra itu justru akan memperburuk citra polri, dan membuat rasa antipati masyarakat semakin besar,” jelasnya.
Terakhir kata dia, IMM juga mendukung apabila Polda Gorontalo dan seluruh jajarannya melakukan sholat gaib, memasang bendera setengah tiang, menyalakan lilin, dan melaksanakan upacara penghormatan bagi para korban, ketimbang turun kejalan memberhentikan para pengendara dan melakukan pengejaran kepada masyarakat yang tidak patuh aturan berlalu lintas.
“Operasi itu bisa dijadwalkan kembali. Dan lebih bagus lagi jika petugas yang turun ke lapangan itu mengajak masyarakat untuk mengumpulkan dana atau secara bersama-sama menggalang dana bagi keluarga korban,” pungkasnya.
Penulis : Isjan/PB