Penulis : Prianka Buhang (SMK N 1 KAIDIPANG)
Finalis Favorit Lomba Menulis Artikel PWI Bolmut
POJOKberita.ID,BOROKO__Perkembangan zaman yang begitu pesat dan era yang sudah serba canggih membuat pendidikan menjadi kebutuhan bagi setiap individu. Bahkan pemerintah telah mewajibkan warga negaranya untuk memperoleh hak pendidikan selama 12 tahun dan disarankan lebih dari itu.
Menurut Diognes “Dasar dari setiap negara adalah pendidkan para pemuda”,menurut nazwa sihab “hanya pendidikan yang bias menyelamatkan masa depan,tanpa pendidikan Indonesia tidak mungkin bertahan” sedangkan menurut Tan Malaka “tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan,memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaaan”. Lantas apa sebenarnya pengertian pendidikan?, mengapa manusia perlu memperoleh pendidikan?, serta mengapa pendidikan itu penting bagi generasi masa depan?.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.sementara itu dengan arah serupa namun kaca mata yang berbeda,Kurniawan (2017,hlm.26), berpendapat bahwa pengertian pendidikan adalah mengalihkan (menurunkan) berbagai nilai pengetahuan, pengalaman dan keterampilan kepada generasi yang lebih muda sebagai usaha generasi tua dalam menyiapkan fungsi hidup generasi selanjutnya,baik jasmani maupun rohani.
Setiap manusia membutuhkan pendidikan karena pendidikan layaknya fondasi yg berfungsi menjadi dasar bagunan. Untuk itu pendidikan memiliki peran penting untuk menjamin keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara serta wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
Pentingnya pendidikan bagi generasi muda karena seiring berkembangnya zaman pengetahuan menjadi aspek utama yang akan selalu dibahas dalam setiap perkembangan. Riset menunjukan bahwa minimnya pendidikan karakter diindonesia membuat anak cenderung tumbuh tanpa memperdulikan dan menghargai orang tua dan gurunya.
Kembali fokus kedaerah Bolaang Mongondow Utara (Bolmut). Pendidikan didaerah bolmut sendiri masih dalam proses perkembangan. Sebab, seperti yang kita tahu bahwa kabupaten bolmut ditahun ini baru berusia 17 tahun, usia yang masih tergolong sangat muda untuk berdirinya suatu daerah.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara, terdapat sekitar 69% usia anak wajib sekolah yang tidak sekolah (Data BPS tahun 2023). Hal ini tentunya disebabkan oleh berbagai alasan. Namun Alasan yang paling banyak ditemui adalah factor ekonomi,dan tidak adanya kemauan anak untuk menempuh pendidikan.
Bahkan dari data tersebut di dapati 20,39% masyarakat dibolmut di usia 7 sampai 24 tahun, yang mengenyam pendidikan terhenti di kelas dua SMP (Sekolah menegah Pertama) dari total 34,13%, yang tidak melanjutkan pendidikan atau dinyatakan lulus dari sekolah Menengah Atas (SMA).
Jika dilihat juga, lulusan SMA yang melanjutkan ke pendidikan perguruan tingga dan berhasil menyelesaikan studi sangatlah minim yakni hanya 1,27%. Dimana, angka ini mengalami peningkatan 0,11 % dari tahun 2021 yang hanya 1,16% saja
Angka ini tentunya menjadi salah satu penyebab sulitnya putra-putri Bolmut untuk bersaing memperoleh pekerjaan yang layak di daerah ini. Sebagaimana yang tertuang dalam data BPS tahun 2023, hanya 28 % Putra-Putri Bolmut lulusan SMA yang telah mendapatkan pekerjaan diberbagai instansi yang ada di kabupaten Bolmut. Sedangkan tak sedikit juga masyarakat bolmut yang lebih memilih untuk melamar pekerjaan di luar daerah sebab memiliki peluang untuk diterima.
Dari berbagai uraian diatas, penulis dapat menarik kesimpulan, bahwa di umur 17 tahun berdirinya kabupaten Bolmut ini, masih banyak hal yang harus di upayakan pemerintah daerah untuk meningkatkan angka pendidikan di Bolmut.
Misalnya,melakukan survei secara mandalam disetiap desa mengenai anak usia belajar yang tidak melanjutkan pendidikan, beserta alasannya. Data yang terkumpul kemudian di kategorikan berdasarkan umur dan tingat pendidikan terakhir. Yang kedua pemerintah daerah membuat kebijakan program baru, berupa beasiswa untuk siswa berprestasi dan kurang mampu.yang ketiga ialah memaksimalkan atau memastikan pendirian kampus di Bolaang Mongondow Utara, untuk membantu mengurangi beban orang tua murid dalam mennyekolahkan anaknya. Dan yang terakhir, pemerintah harus membatasi perekrutan pegawai dari luar daerah terutama ketika melakukan penerimaan CASN (Calon Aparatur Sipil Negara), dan lebih mengutamakan putra-putri daerah.
Dengan melakukan hal ini, penulis meyakini Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) di kabupaten Bolaang Mongondow Utara akan megalami peningkatan. Sebab, mulai dari sector perekonomian, ketika kampus berdiri, perputaran uang diluar daerah akan menurun sebab,penulis ketahui tak sedikit biaya yang harus dikeluarkan orang tua ketika anaknya melakukan studi diluar daerah seperti Gorontalo dan Manado. Mulai dari biaya tempat tinggal, biaya hidup sehari-hari, dan biaya kuliah. Biaya ini semua harus dibayarkan orang tua murid yang sebagian besarnya diperoleh dari hasil pendapatan didaerah. Artinya tak sedikit uang yang ada di daerah bolmut dibelanjakan di luar daerah.
Selain meningkatkan sektor ekonomi penulis juga meyakini jika pemerintah daerah mampu menyisihkan sedikit dari anggaran belanja daerah untuk dipergunakan sebagai anggaran beasiswa prestasi, pastinya akan banyak murid yang berlomba-lomba untuk meningkatkan nilai disetiap mata pelajaran begitupun dengan beasiswa kurang mampu, pasti akan banyak siswa yang merasa terbantu dan tak berakhir putus sekolah hanya karena biaya.
Penulispun meyakini dengan adanya pendataan bagi usia belajar yang putus sekolah, pemerintah daerah dapat memfokuskan wilayah mana saja yang mesti menjadi perhatian khusus, seperti menurunkan pendamping ataupun konseling agar para anak usia belajar bisa melanjutkan pendidikan melalui jalur paket yang dikeluarkan oleh Sekolah Pendidikan Non Formal (SPNF) atau SKB yang ada di setiap kecamatan.
Diketahui untuk saat ini IPM (Indeks pembangunan manusia) kabupaten Bolmut, berdasarkan data BPS Tahun 2023 yakni di angka 68,64% dan menempati peringkat 13 dari 15 kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.