POJOKberita.id, BOLMUT – Wujud kesesiusan Pemkab Bolmut atas program Triple Helix, Wakil Bupati Bolmut, Amin Lasena melakukan Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Kementrian PPN/Bappenas, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado dan Central Queensland University (CQU) Asutralia. Penandatanganan MoA itu digelar di Sopo Del Office Towers, Jakarta, Sabtu (22/01/2022)
Amin mengatakan, penandatanganan MoA ini merupakan tindak lanjut dari FGD dan MoU program triple helix yang telah dilakukan pada tahun 2021 oleh Pemkab Bolmut.
“Ini juga merupakan bentuk keseriusan kita dalam mewujudkan pengembangan industri melalui metode triple helix,”kata Wakil Bupati saat dihubungi awak media via WhatsApp, Minggu (23/01/2022)
MoA ini kata Wabup, akan berlangsung selama lima tahun. Kendati demikian sambungnya, hal itu bisa di perpanjang lagi.
Sebagai langkah awal dari tindaklanjut MoA ini kata Wabup akan dibangun kandang modern untuk mendukung riset dan pembibitan yang akan dimulai pada tahun pertama (2022) dan tahun kedua (2023). Kandang modern itu lanjut Wabup akan dibangun dilokasi khusus (Lokus) yang sudah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Bolmut, tepatnya di kawasan HGU Desa Biontong I, Kecamatan Bolangitan Timur.
Selain itu lanjut Wabup, langkah awal lainnya yang akan dilakukan oleh kedua bela pihak (Pemerintah dan Perguruan Tinggi) adalah pembibitan, penyuluhan kepada masyarakat, proses penggemukan sapi untuk studi kelayakan kapasitas produksi kemudian dilanjutkan pemotongan dan pembekuan daging sapi.
“Jika semua proses itu intensif dilakukan maka barulah pada fase berikutnya investor (Pengusaha) akan masuk,” Jelasnya.
Terkait triple helix ini kata Amin Lasena, Pemerintah dan perguruan tinggi telah menyiapkan kurang lebih 300 ekor sapi, masing-masing dari Kementrian Pertanian sebanyak 100 ekor sapi, Pemerintah Provinsi Sulut melalui APBD Provinsi 100 ekor sapi jenis anggole serta Hiba dari CQU Australia melalui Unsrat sebanyak 100 ekor sapi jenis Asutralia.
Lasena mengungkapkan, untuk sementara ini,dalam pengembangan industri sapi melalui metode triple helix ini, baru melibatkan dua pihak yakni pihak Pemerintah (Pemerintah Pusat, Provinsi serta Kabupaten) dan Perguruan Tinggi dalam hal ini Unsrat Manado dan Central Queensland University (CQU) Asutralia.
Amin Lasena mengaku, triple helix ini akan berhasil dan berkembang dilaksanakan di Kabupaten Bolmut karena potensi yang tersedia cukup meyakinkan. Apalgi kata dia, Kabupaten Bolmut adalah daerah yang masuk dalam Badan Kerjasama Utara-utara (BKSUU).
“Kita optimis triple helix ini akan berhasil, sebab kita punya daerah penyangga (Sapi) yaitu Buol, Gorut, Tolitoli, Bonebolango. Bahkan sebagian dari Bolmong boleh terserap disitu karena Triple Helix ini kapasitasnya besar,” Katanya.
Kedepan kata Wabup, pengembangan industri sapi melalui triple helix ini bukan hanya dalam bentuk sapi melainkan lebih dari itu, program ini akan berdampak secara ekonomi kepada masyarakat.
“Seperti di Argentina,itu tidak ada yang terbuang, mulai dari kuku, daging, tulang, kulit hingga sampai pada kotorannya akan menjadi pupuk. Dan semua sudah dalam perencanaan,”Tambanya.
Menurutnya, dalam triple helix ini, masyarakat di enam Kecamatan juga bisa ikut didalamnya untuk menjadi mitra.“Teknis keterlibatan masyarakat dalam triple helix ini nanti akan disampaikan oleh pihak perguruan tinggi dan pemerintah dalam bentuk sosialisasi yang akan di lakukan oleh Unsrat dan Pemkab Bolmut melalui Bappelitbamg dan Dinas pertanian sebagai instansi teknis,”Tutupnya
(mor/Pojok)