POJOKberta.id,POHUWATO,– Sudah Berjalannya Aktivitas pertambangan oleh perusahaan PT. Pani Gold di Wilayah Hutan yang di miliki oleh Koperasi Unit Desa (KUD) Dharma Tani Pohuwato kini menunggu dampak yang akan di hadapi oleh Masyarakat yang ada di hilir khusunya Kecamatan Marisa, Duhiadaa, Buntulia. Senin,14 November 2022.
Seperti apa yang di jelaskan oleh Amrin Warga kacamata duhiadaa yang menyebutkan Aktivitas pertambangan sangat menyiksa dirinya dalam menghasilkan padi yang terbaik sebab air limbah yang mengalir di wilayahnya itu di ambil dari sungai marisa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Bagaimana hasil kami bisa baik sedangkan sampai saat ini kami selalu menggunakan air untuk pertanian sawah itu dari aliran sungai Marisa” Ujarnya.
Sementara itu Pendi salah seorang masyarakat Pohuwato Timur mengatakan bahwa sesuatu hal yang sangat dikhawatirkan adalah merak kami para nelayan yang berada di hilir sungai akan sangat merasakan dampaknya.
” jangankan itu pak kami saja sebagai nelayan pasti akan mendapatkan dampak pertambangan ini Apalagi kami berada di hilir sungai, tambah lagi informasi yang kami dapat perusahaan akan mengelola itu sampai 35 tahun kedepan. Bagaimana dengan nasib kami” Ungkapnya dengan penuh tandatanya.
Tak hanya itu Ato Yang merupakan masyarakat Teratai juga menyampaikan bahwa dampak pertambangan ini sudah pasti mereka mendapatkan efeknya khususnya banjir.
“Yah sudah pasti berdampak pak, contohnya saja kemarin – kemarin pekerjaan pertambangan yang bersifat manual saja hujan sedikit desa kami pasti terendam,apalagi sudah perusahaan dan banyak yang menggunakan pekerjaan sejenis Eksavator” tambah Ato.
Mendengar hal ini Hamid toliu selaku Ketua FKH tak mau tinggal diam dan angkat suara dengan meminta kepada pihak pemerintah dan Perusahaan untuk dapat menseriusi hal ini setidaknya ada solusi yang bisa di hadirkan.
“Saya selaku FKH Kabupaten Pohuwato meminta kepada pemerintah dan perusahaan pertambangan yang sementara melakukan aktifitas di atas untuk dapat memperhatikan dan menghadirkan solusi untuk persoalan seperti ini, kalau tidak mampu lebih baik hentikan pekerjaannya” Tegas hamid Selaku FKH Pohuwato.
Penulis : Isjan/PB.