KOTAMOBAGU, pojokberita.id — Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI) Benny Ramdhani menghadiri kegiatan Seminar Nasional Pengembangan Karir yang digelar oleh Institut Kesehatan dan Tekhnologi Graha Medica Kota Kotamobagu, Rabu (23/03/2023).
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa Institut Kesehatan dan Tekhnologi Graha Medica.
Saat diwawancarai awak media, Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengungkapkan, ada tantangan yang sangat serius, terlebih diera pandemi, dimana angkatan penganggguran pekerja bertambah angkatan para pekerja lokal masih sangat tinggi.
“Padahal disisi lain ada peluang kerja yang sangat terbuka bahkan kalau dilihat lebih spesifik lulusan vokasi lulusan ners terakhir data yang kami terima di tahun 2022 kurang lebih 26 ribu”ungkap Benny.
Dari jumlah ini kata Benny, yang terserap bisa langsung bekerja hanya di kisaran 60{fb79624960361dfb0bcf8351b2465311adf1ce10b74c549477b73c62b428822e} yang artinya 40{fb79624960361dfb0bcf8351b2465311adf1ce10b74c549477b73c62b428822e} tidak bekerja.
“Nah kita dari BP2MI menawarkan peluang kerja ke luar negeri. Kita ingin meyakinkan bahwa negara-negara penempatan yang membutuhkan tenaga perawat tenaga kesehatan sangat di perlukan.”jelasnya.
Mantan Anggota DPD RI ini menyebutkan sejumlah negara Seperti Jepang, Hongkong, Singapure dan Jerman sudah dilakukan MOU.
“Kemudian di beberapa negara eropa dan untuk sektor formal di negara timur tengah seperti Emiral Arab, Qatar sangat tinggi.”sebutnya.
Langka itu merupakan bagian dari kaloborasi terkait upaya untuk menempatkan pekerja ke luar negeri yang tidak hanya di tangani oleh BP2MI.
Karena sebetulnya Bimen yang sangat tinggi harus di jawab oleh SDM yang tersedia di daerah baik di perguruan tinggi seperti pada kegiatan di kampus Medica Stikes.
“Nah Tadi saya tanya berapa jumlah mahasiswa yang lulus pertahun di jawab 700 berarti sangat tinggi”tutupnya.(*)