DiDuga Penyelewengan Anggaran Bumdes Serta Penjualan Fasilitas,Warga Tabulo Selatan Pertanyakan Keuangannya”BPD Terkesan Diam

banner 468x60

Pojokberita.ID- Badan Usaha Milik Desa ( BuMdes ) merupakan salah satu wadah bagi desa untuk meningkatkan dan memajukan ekonomi di desa. BUMdes selain berfungsi sebagai lembaga sosial ( Social intitution ) juga sebagai lembaga komersil ( commerical intitution ).

Sebagai lembaga sosial harus berpihak kepada kepentingan masyarakat dalam penyedian pelayanan sosial. Dengan demikian, masyarakat berhak mendapatkan akses dan manfaat dari BUMdes yang didirikan.Minggu 12/09/21

Bacaan Lainnya
src="https://demo.idtheme.com/img/banner-300x250.jpg" alt="banner 300x250" title="banner 300x250" width="300" height="250"/>

Sedangkan dalam posisi sebagai lembaga usaha komersil, BUMdes dapat membangun berbagai jenis usaha yang dikelola dengan manajerial, profesional, akuntabel, dan transparan Melalui kegiatan yang diusahakan oleh BUMdes menjadi pendapatan bagi desa.

Berbeda halnya didesa tabulo selatan kecamatan mananggu, anggaran ratusan juta tahun 2018 dan 2019 diduga mandeg, padahal peyertaan modal ke BUMdes sangatlah besar.

Berawal dari keluhan dan informasi masyarakat di desa itu, anggaran yang kurang lebih tiga ratus jutaan di tahun 2018 dan 2019,  hingga sampai saat ini masih tanda tanya besar keuangannya.

Beberapa masyarakat didesa tabulo selatan sebut saja perwakilan dari mereka Hamid Djingo menurutnya anggaran yang ratusan juta hingga sampai saat ini masih di pertanyakan,  serta penarikan fasilitas berupa mobil dari pengurus bumdes lama.

” Anggaran pengelolaan BUMdes ditahun 2019 , so tidak jalan baru ini oto ti ayah hais so tarik, baru torang jaga tunggu tunggu pertemuan ini, kira kira 2 minggu begitu sudah bergantian pengurus baru, Nah heran pak, anggota BPD keterwakilan tidak memberitahu kekami soal rapat itu, terindikasi hanya diam,” Ucap Hamid Djingo

Masih kata  Hamid Djingo. ” Setelah itu, oto ini dorang jual beserta pengurus baru tanpa melibatkan masyakat, tidak ada musyawarah, harga oto itu 25 juta. Menurut dorang uang ini dia putar ulang diBUMdes yang sekarang dan kami sendiri tidak dilibatkan dalam rapat itu,”Terang Hamid dan kawan kawan

Terpisah Kepala desa tabulo Hais Halid saat ditemui oleh awak media dirumahnya ia pun membenarkan penarikan fasilitas tersebut, menurutnya itu pelepasan aset yang sudah dikonsultasikan dengan dinas terkait.

” Soal pengurus( Red BUMdes ) lama ternyata itu bukan dorang ada bili, cuman kredit, dorang utang, setelah saya jadi kepala desa dorang kan bekeng penguduran diri, setelah itu mo bayar deng apa ini oto sementara BUMdes tidak ada pendapatan,”Jelas Ayah Hais Halid

Disentil soal berapa anggaran yang dikelola oleh pengurus BUMdes lama kepala desa  enggan membeberkannya alasan ia tidak mengetahui berkisar berapa anggaran tersebut karena bukan masa pemerintahannya.

” Itu oto pake nama pribadi, ketua BUMdes yang lama,artinya kan tidak boleh pake nama pribadi, pelepasan aset saya konstultasi deng ti ibu kadis( Red Dinas Terkait ) lalu torang musyawarakan didesa pelepasan aset, saya tidak tau berapa anggaran 2018, 2019 itu,”Tutur Hais Halid Kades Tabulo selatan

Terakhir diwawancarai oleh awak media ia pun mengatakan. ” Iya ada jual, ada lapas ini aset, jadi aset aset menurut saya tidak produktif, artinya somo bayar dengan apa oto ini, sementara BUMdes goyang waktu itu tidak ada hasil,”Tambanya

” Dorang so mundur, baru beban oto ini saya somo bayar deng apa kan, makanya saya lapas, ada jual, ada laku 20 juta, dan harga oto  tetap keBUMdes ulang yang saat ini,”Jelasnya

Berdasarkan informasi yang dirangkum oleh awak media, terkait anggaran ratusan juta memiliki sisa anggaran 50 jutaan, dan setelah disentil kepada kades tersebut ia pun membenarkan hal itu.

” Iya ada Sisa lebih perhitungan anggaran ( SILPA ) lalu saya serahkan kembali sama pengurus yang baru, dan saat ini usaha BUMdes itu jalan sekarang,”Tutupnya

Sementara itu bendahara BUMdes desa tabulo saat dimintai keterangannya terkait penjualan fasilitas BUMdes yang dijual ke salah satu masyarakat didesa itu sendiri.

” Oto yang dari bumdes lalu itu, iya ada itu kwitansi cuman masih sekarang ini ada ba bongkar bongkar, iya saya tau saya ada harga oto itu 20 juta,”Kata Bendahara

Di tempat yang berbeda wartawan mendatangi salah satu tokoh masyarakat yang membeli fasilatas BUMdes itu ( Red Mobil ) tersebut dengan harga yang diakuinya sebesar 25 juta.

” Harga oto yang saya bayar itu 25 juta, dorang tanggung setoran 1 bulan pak,” Jelas Owan

(Arlan A Pojok)

Pos terkait