Diduga Nelayan Pohuwato Sulit Mendapatkan BBM,Begini Tanggapan Ketua LPK RI B.A.I Provinsi Gorontalo

PojokBerita.ID,Kabupaten Pohuwato — Nelayan pohuwato meminta keadilan pemerataan bahan bakar minyak solar, guna kebutuhan aktifitas kebutuhan untuk melaut. Terinformasi, nelayan tersebut tidak lagi melakukan kebutuhan aktifitasnya. Pasalnya, para nelayan itu memiliki Rekomendasi Dari Dinas Perikanan sekitar 710 liter faktanya nelayan hanya mendapatkan 200 liter.

Pengurus lembaga perlindungan konsumen badan advokasi indonesia provinsi gorontalo yang dipimpin oleh ketua Ismail Gobel.Menurut Ismail Gobel, para nelayan itu memiliki rekomendasi dari dinas perikanan sebanyak 710 liter faktanya nelayan tersebut hanya mendapatkan 200 liter.Kamis, 04/11/21

Bacaan Lainnya
src="https://demo.idtheme.com/img/banner-300x250.jpg" alt="banner 300x250" title="banner 300x250" width="300" height="250"/>

Dan hasil kedatangan pengurus LPK RI. B.A.I provinsi gorontalo yang diketuai oleh Ismail Gobel itu ke SPBU Pohuwato yang juga didampingi oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kabupaten Pohuwato.

 

” Jadi, dari pihak SPBU dan badan perlindungan konsumen bersama BPSK untuk kesepakatan itu akan diadakan dikantor BPSK ,karena masih dimediasi dinas prindagkop pohuwato dan akan ditangani langsung oleh badan penyelesaian sengketa konsumen yang ada dipohuwato,”Ucap Ismail Gobel

Menurut Ismail Gobel, berdasarkan hasil mediasi dengan pihak  SPBU  Pohuwato melahirkan kesepakatan dengan cara merubah sistem.

” Kemudian apa yang dikatakan oleh SPBU tadi sudah ada kesepakatan merubah sistim untuk bagaimana agar supaya yang punya rekom ini( Red Rekomendasi Dinas Perikanan ) didahulukan, tidak seperti lagi apa yang dikatakan oleh para konsumen, dan hasilnya kami menunggu dulu konsumen diadu ke BPSK Pohuwat,”.Jelas Ismail Gobel

Sementara itu Ketua Badan Penyelesaian sengketa konsumen Pohuwato saat diwawancarai mengatakan.” Kedatangan teman teman dari LPK RI B.A.I kita mengambil posisi sebagai pendamping lembaga kemitraan kami juga akan lakukan jika pihak konsumen ini ada ketentuan bahwa beliau konsumen akhir.Terang Wisnu Tamsil SH

Ketua BPSK itu pun menambahkannya lagi. ” Permasalahan yang muncul tadi itu sebetulnya sudah lama pak. Nah, Harapan kami dengan adanya lembaga LPK RI B.A.I yang turun tentunya satu wadah yang bisa merangkum mengakomodir semua permohonan atau kebijakan,”Harap Wisnu

Lanjut Wisnu Tamsil Ketua BPSK itu.” Termasuk dari SPBU tadi, seperti yang memang mereka sampaikan tadi. Ya, memang mereka kekurangan kuota dan keterbatasan kuota itu yang dimana mulai dari para konsumen yang singgah dari perbatasan daerah saja pasti singgah disitu.

Terakhir ucap Ketua BPSK Pohuwato. ” Nah, kalau menceritakan jumlah kuota pasti kurang 80 ribu itu kurang pak pemerintah daerah sudah pernah mengusulkan untuk penambahan, tetapi entah kenapa sampai dengan saat ini belum ada tanggapan dari pihak yang terkait,”Pinta Wisnu Tamsil SH

Dirinya pun berharap peristiwa ini bisa melahirkan solusi seperti halnya ada pembangunan pengisian bahan bakar untuk nelayan khusus.

” Cuman mudah mudahan kejadian tadi kita bisa mencari jalan solusi yang terbaik, dan jika ada usulan stasiun pengisian bahan bakar untuk nelayan kami mendukung,”Tutupnya

(Redaksi Pojok)

Pos terkait