POJOKberita.id, POHUWATO,-Berawal dari informasi yang beredar di kalangan masyarakat dimana pemerintah daerah tidak menganjurkan jual/beli Foutcore atau di kontrakan namun sangat memprihatikan Kepala Bidang Sendiri yang menjadi sang eksekutornya.Senin 21/02/ 2022.
Salah seorang Masyarakat yang tidak mau dipublis namanya ,mengaku kecewa mendengar hal ini sebab dulu ia pernah berdagang di pantai Pohon Cinta namun tidak di beri ijin dan setelah dia melakukan penawaran agar dapat memiliki tempat jualan di wisata tersebut ia malah melarangnya Dangan berpegangan pada aturan pemerintah.
” Saya kemarin sempat berjualan makanan di lokasi wisata itu dengan mengontrak salah satu tempat yang di beri oleh pemerintah itu namun telah di hentikan dengan dalil itu melanggar aturan namun setelah saya meminta untuk di bijaksanai itu tidak diberikan izin padahal saya sudah banyak buang-buang biaya.” Ungkapnya.
Di tempat terpisah kami awak media mempertanyakan kebenaran dari aturan tersebut kepada salah satu pedagang pantai pohon cinta itu sendiri dan mereka membenarkan itu.
” Aturan itu memang benar dan itu selalu di tekankan oleh mereka setiap kali kami mengadakan rapat bersama dengan Disporapar di gedung turisment lokasi pohon cinta” jelasnya.
Mendengar hal ini kepala bidang pariwisata Herman Abdullah mengkui hal itu dalam pertemuan bersama pedagang Pantai pohon cinta yang diadakan dalam persiapan perayaan HUT Kabupaten Pohuwato.
“Dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Pohuwato saya mengharapkan partisipasi dan kerjasama seluruh pedagang yang ada di pantai pohon cinta untuk dapat melunasi retribusi masing-masing dan saya sendiri juga sudah menyetor langsung di kantor Karena saya sendiri sudah menjadi bagian dari bapak/ibu pemilik Foutcore.” Terangnya dalam rapat itu.
Sementara itu setelah kami mengkonfirmasi kepada pemilik Foutcore sebelum Jaka Abidin ia mengaku menjual tempat tersebut karena dalam keadaan terhempit dan mendapatkan ancaman.
“Saya sebenarnya tidak mau menjual tempat tersebut hanya karena istri saya dalam keadaan kepepet dan membutuhkan banyak biaya sehingga saya berinisiatif untuk menjualnya dan ini di dengar olehnya apalagi dia sendiri yang mendatangi saya” ungkapnya dengan penuh haru.
“Sebenarnya saya tidak mau menjual itu kepada nya sebab sudah banyak yang datang membelinya dengan tawaran yang cukup besar namun karena dia memberikan keterangan tidak bisa di jual ke orang lain karena akan beresiko namun kalau jatuh di tangan saya itu semua akan aman-aman saja” tutup Jaka sambil termenung.(PB)
Penulis : isjan